Struktur Alam Semesta



“Model awan & hujan”


      Struktur semesta yang sejati adalah “Model awan & hujan”. Tapi, terlepas dari apapun model semesta yang kawan kawan anut, mudah mudahan tak begitu sulit untuk kita sepakat, bahwa intisari kandungan alam semesta adalah: materi, energi, ruang, waktu dan hukum alam.
      Menurut struktur semesta “Model awan & hujan”, alam semesta ada dalam keabadian dan memiliki inti di pusat. Kalau diamati dari planet bumi, “inti semesta” terdeteksi pada arah di belakang konstelasi Ursa Major & Leo.
      Inti semesta merupakan objek materi termampatkan. Contoh lain materi termampatkan adalah black hole dan dark matter. Objek dengan materi termampatkan adalah objek dengan space = 0%, dan materi = 100 %. Kondisi ini terjadi apabila pada  unsur atom dari materi biasa, inti atom (proton & neutron) bersatu dengan electron electron, sehingga terjadi space = 0. Materi termampatkan tidak mengandung materi dengan struktur atom sebagaimana layaknya materi biasa (ordinary matter). Juga tidak ada space diantara “atom atom termampatkan” pada objek termampatkan. Materi termampatkan hanya ada pada kondisi fisika dengan temperatur dan tekanan ultra tinggi. Diharapkan. materi termampatkan yang paling dekat dengan kita berada di inti planet bumi.
      “Inti semesta” (adalah  objek yang memiliki massa & energy terbesar di alam semesta) meluncurkan trilliunan partikel dark matter setiap saat ke kosmos (ruang alam semesta) dengan luncuran ultra cepat, lebih cepat dari kecepatan cahaya. Pada kosmologi kini, mengenai dark matter ini dapat juga di baca di: “Scientists hunt for dark matter” (http://yaledailynews.com/blog/2013/01/29/scientists-hunt-for-dark-matter/) dan” Dark matter” (http://en.wikipedia.org/wiki/Dark_matter).
      Apabila dark matter memasuki ruang dengan kondisi temperatur dan tekanan turun jauh lebih rendah (misalnya memasuki ruang tata surya), sebagian atau keseluruhan dari dark matter tersebut akan terkonversi menjadi ordinary matter (materi biasa), seperti atom, molekul, dan sub atomic matter. Sub atomic matter (proton, neutron, electron, positron dll.) merupakan kandungan atau isi dari Cosmic Microwave Background Radiation (CMBR). Contoh kecil konversi materi termampatkan menjadi materi biasa (ordinary matter) adalah pada peristiwa gunung meletus. Meskipun, dalam kasus ini, materi termampatkan yang terkonversi tersebut, sangat mungkin belum mencapai space = 0%.
      Di kosmos, kabut dark matter yang memiliki konsentrasi pekat akan membentuk bintang bintang dengan struktur tata surya masing masing. Kumpulan bintang bintang yang berdekatan akan membentuk galaksi mikro atau bayi galaksi, dan apabila mereka berada dekat dengan galaksi besar, maka mereka akan menggabungkan diri ke galaksi besar tersebut. Salah satu artikel yang bisa diambil sebagai referensi kasus ini adalah: ”Stellar motions in outer halo shed new light on Milky Way evolution” (http://phys.org/news/2013-02-stellar-motions-outer-halo-milky.html).
      Selain sebagai sumber materi pertumbuhan/pertambahan galaksi galaksi serta pertumbuhan/pertambahan content galaksi (black hole, bintang bintang dengan tata suryanya, serta objek kosmos lain), dark matter bertindak sebagai atmosfer kosmos (atmosfer ruang angkasa), yang dengan konsisten mendorong galaksi galaksi menjauh dari “inti semesta” dengan laju yang sangat cepat. Kejadian ini menyebabkan galaksi galaksi menyebar dan saling menjauh di ruang semesta. Sambil menekan dan mendorong galaksi galaksi menjauh dari inti semesta, arus dark matter terus menerobos masuk ke dalam galaksi galaksi dan secara bersamaan terus menekan bintang bintang di dalam galaksi, sehingga bintang bintang stabil secara stasioner tidak terpengaruh oleh gaya grafitasi black hole-black hole dan supermassive black hole di dalam galaksi. Tidak berhenti di situ saja, dark matter terus menekan masuk kedalam ruang tata surya & atmosfer planet. Karena penurunan tekanan di dalam sistim tata surya yang dinamis, sebagian dark matter terkonversi menjadi sub atomic matter. Sebaran sub atomic matter karena terjadinya konversi inilah yang telah teramati dan yang telah kita kenal sebagai Cosmic Microwave Background Radiation (CMBR).  
      
      Galaksi tumbuh dan berkembang diantaranya dengan cara: pertambahan, pertumbuhan & perkembangan bintang di dalam galaksi, pertambahan dan perkembangan black hole, dan penggabungan galaksi galaksi yang berdekatan.
      Berikut artikel yang mengilustrasikan contoh kejadian pertambahan black hole di dalam galaksi: “Youngest Milky Way black hole studied”, (http://www.upi.com/Science_News/2013/02/13/Youngest-Milky-Way-black-hole-studied/UPI-47941360790704/) dan “Supernova leftovers may contain newest black hole in Milky Way”, (http://www.slashgear.com/supernova-leftovers-may-contain-newest-black-hole-in-milky-way-13269269/).
      Sedangkan artikel berikut adalah referensi perkembangan black hole; “Massive Black Holes Growing Quicker Than Previously Thought”, (http://www.huffingtonpost.co.uk/2013/02/13/massive-black-holes-growing-speed_n_2675469.html).
      Contoh penggabungan galaksi galaksi yang terdekat adalah galaksi Andromeda (http://en.wikipedia.org/wiki/Andromeda_Galaxy) yang sedang mendekati galaksi kita, galaksi Bima Sakti. 
      Dan berikut adalah contoh terbagus dan terkuat; penemuan (ditemukan pada Januari 2013) yang seharusnya sudah membuka lebar lebar mata para ilmuwan saat ini untuk segera meninggalkan teori terkonyol itu (The Big Bang theory). Penemuan itu ditulis dibanyak sekali artikel, diantaranya:  “Largest Quasar Group LQG discovered”, (http://truthdive.com/2013/01/13/largest-quasar-group-lqg-discovered.html), “Thunderbolts Project – Huge Quasar Cluster refutes Big Bang Theory”, (http://beforeitsnews.com/alternative/2013/02/thunderbolts-project-huge-quasar-cluster-refutes-big-bang-theory-2572364.html), “Big Bang Theory Wrong Again - Lagest known quasar group or "object" confirms Halton Arps predictions”, (http://www.youtube.com/watch?v=54WY3KHAwMw), “The Large Quasar Group, the Largest Structure in the Universe”, (http://scitechdaily.com/the-large-quasar-group-the-largest-structure-in-the-universe/), “Large quasar group is largest structure in the universe: scientists”, (http://www.globalpost.com/dispatch/news/science/130111/large-quasar-group-largest-structure-the-universe-scientists), danBiggest Thing in Universe Found—Defies Scientific Theory”, (http://news.nationalgeographic.com/news/2013/01/130111-quasar-biggest-thing-universe-science-space-evolution/). Penemuan ini menguatkan “Model awan & hujan”, dimana penggabungan galaksi galaksi, layaknya awan di langit planet bumi, akan mengembang dan meluas tanpa harus ada batas ukuran besar.  

      Dan layaknya awan awan di langit kita, sejalan dengan usia, galaksi galaksi di ruang kosmos akan terkondensasi; dengan matinya bintang bintang dan bertambah & berkembangnya black hole di dalam galaksi. Maka ketika galaksi galaksi itu menjadi sangat padat (termampatkan), galaksi galaksi tersebut akan jatuh terjun bebas, kembali menuju pusat semesta, karena daya tarik grafitasi “inti semesta” menjadi lebih besar dari tekanan atmosfer kosmos dengan kandungan dark matter itu. Semua peristiwa itu terjadi terus menerus dan berulang ulang di keabadian! 

      Salah satu contoh galaksi yang diperkirakan sedang mengalami proses terkondensasi adalah Starburst Galaxy M82 (lihat dan baca ulang artikel tersebut sebagaimana telah dikutip pada bab Pendahuluan).
 
      Contoh galaksi/Quasar yang ada dalam “List of the most distant astronomical objects”, (http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_the_most_distant_astronomical_objects) dan yang di prediksi sedang terjun bebas menuju pusat semesta (pada arah di belakang konstelasi Ursa Major & Leo) adalah:

1.    Galaxy, MACS J1149-JD, z 9.6, Light travel distance 13.2 Gly, (http://hubblesite.org/newscenter/archive/releases/2012/31/fastfacts/).
2.    Gamma-ray burst/progenitor/remnant, GRB 090429B, z 9.4, Light travel distance 13.14 Gly, (http://www.nasa.gov/mission_pages/swift/bursts/swift-20110527.html).
3.    Gamma-ray burst/progenitor/remnant, GRB 090423, z 8.2, Light travel distance 13.035 Gly, (http://en.wikipedia.org/wiki/GRB_090423).
4.    Galaxy, z8_GND_5296, z7.51, (http://en.wikipedia.org/wiki/Z8_GND_5296)
5.    Quasar, ULAS J1120+0641, z 7.085, Light travel distance 12.9 Gly, (http://en.wikipedia.org/wiki/ULAS_J1120+0641)
6.    Galaxy, LAE J095950.99+021219.1, z 6.944.

Lihat: 6 dari 18 objek kosmos yang ada pada “List of the most distant astronomical objects” tersebut, ditemukan pada koordinat 09 s/d 11, koordinat kosmos di area sekitar konstelasi Ursa Major & Leo. Lihat: A Galactic chart”, (http://www.atlasoftheuniverse.com/galchart.html), “Star Map in Galactic Perspective”, (http://www.datasync.com/~rsf1/fun/sm-new.htm, dan Constellations, Clusters of Stars, and Star Names”, (http://www.physics.unlv.edu/~jeffery/astro/constellation/constellation.html).
Data ini sesuai dengan prediksi “Model awan & hujan”, dimana pada pengamatan objek astronomi terjauh (objek dengan redshift tertinggi), akan kita dapatkan sekitar 33.3  s/d 50 % mengarah atau berada di sekitar konstelasi Ursa Major & Leo. Sedangkan sekitar 50 s/d 66.7 % lainnya, menyebar di seantero semesta. (Lihat bahasan mengenai hal ini pada bab “Pola bangunan kosmos”).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar