Struktur
Semesta
Meski
awan awan setia di langit setiap saat
Terima
kasih Alam
Hujan
tak selalu turun
Menurut struktur
semesta “Model awan & hujan”,
alam semesta memiliki inti di pusat semesta. Kalau diamati dari planet bumi, “inti semesta” terdeteksi pada arah di
belakang konstelasi Ursa Major & Leo.
Inti
semesta meluncurkan trilliunan partikel dark matter setiap saat ke kosmos
(ruang alam semesta) dengan luncuran ultra cepat, lebih cepat dari kecepatan
cahaya.
Di kosmos, gumpalan gumpalan kabut dark matter yang
memiliki konsentrasi pekat akan membentuk bintang bintang dengan struktur tata
surya masing masing. Kumpulan bintang bintang yang berdekatan akan membentuk
galaksi mikro atau bayi galaksi, dan apabila mereka berada dekat dengan galaksi
besar, maka mereka akan menggabungkan diri ke galaksi besar tersebut.
Selain sebagai sumber materi pembentukan
bintang bintang dengan tata suryanya & sebagai sumber materi pertumbuhan galaksi galaksi, dark matter bertindak
sebagai atmosfer kosmos (atmosfer ruang angkasa), yang dengan konsisten
mendorong galaksi galaksi menjauh dari inti semesta dengan laju yang sangat
cepat. Kejadian ini menyebabkan galaksi
galaksi menyebar dan saling menjauh di ruang semesta.
Galaksi tumbuh
dan berkembang diantaranya dengan cara: pertambahan, pertumbuhan &
perkembangan bintang di dalam galaksi, pertambahan dan perkembangan black hole,
dan penggabungan galaksi galaksi yang berdekatan.
Layaknya awan awan di langit kita, sejalan dengan usia, galaksi galaksi
di ruang kosmos akan terkondensasi; dengan matinya bintang bintang dan
bertambah & berkembangnya black hole di dalam galaksi. Maka ketika galaksi
galaksi itu menjadi sangat padat (terkondensasi/termampatkan), galaksi galaksi
tersebut akan jatuh terjun bebas, kembali menuju pusat semesta, karena daya
tarik grafitasi pusat semesta menjadi lebih besar dari atmosfer kosmos dengan
kandungan dark matter itu. Semua peristiwa itu terjadi terus menerus dan berulang
ulang di keabadian!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar